Retret ASN Pemprov NTT di Unhan Belu: Bersama Menata Birokrasi Menuju NTT Sejahtera, Cerdas dan Berkelanjutan
Sobatpora, sebanyak 352 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) mengikuti kegiatan retret gelombang kedua yang berlangsung di Kampus Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Kabupaten Belu, sejak 8 hingga 12 Oktober 2025. Kegiatan ini bukan sekadar forum konsolidasi atau rehat mental, melainkan menjadi wahana strategis untuk membangun kesadaran kolektif ASN terhadap pentingnya transformasi birokrasi. Retret ini dirancang menyentuh akar persoalan tata kelola pemerintahan dengan muatan materi yang padat, terukur, dan aplikatif dalam menunjang kinerja perangkat daerah. [Membangun Komitmen Belajar dan Menyelaraskan Nilai Dasar ASN] Kegiatan retret diawali dengan sesi penting bertema Building Learning Commitment, di mana para peserta diajak membangun komitmen pribadi dan kelembagaan untuk terus belajar, berkembang, dan beradaptasi terhadap perubahan. ASN tidak boleh statis, mereka dituntut untuk menjadi agen perubahan, bukan sekadar pelaksana administratif. Peserta juga dibekali dengan penguatan nilai-nilai melalui pemahaman 7 Pilar dan Dasa Cita yang merupakan landasan arah pembangunan Provinsi NTT. Materi ini menekankan pentingnya kerja birokrasi yang berakar pada nilai integritas, pelayanan, keadilan sosial, dan pembangunan berkelanjutan. [Materi Strategis untuk ASN yang Kompeten dan Responsif] Dalam rangka menciptakan birokrasi yang tangguh dan relevan dengan tuntutan zaman, peserta mendapatkan pembekalan mendalam mengenai Strategi Pengembangan SDM ASN NTT yang Kompeten dan Responsif. Materi ini menekankan pentingnya perencanaan pengembangan karier berbasis kebutuhan jabatan dan pemetaan kompetensi, termasuk penguatan soft skill dan adaptasi terhadap teknologi digital. [Penguatan Kapasitas Manajerial dan Tata Kelola Pemerintahan] Retret juga menjadi ruang untuk menajamkan kemampuan teknis ASN, khususnya dalam perencanaan dan pengelolaan OPD. Beberapa materi teknis yang disampaikan meliputi: • Penyusunan Perencanaan OPD Peserta dibimbing memahami prinsip penyusunan RKPD, Renstra OPD hingga penjabaran dalam RKA dan DPA yang selaras dengan prioritas daerah. • Penatausahaan Keuangan OPD: materi ini menitikberatkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam penggunaan anggaran publik. • Manajemen dan Pelaporan Kinerja: peserta diperkenalkan pada sistematika penyusunan SAKIP, indikator kinerja utama (IKU), dan pelaporan berbasis hasil. • Penyelarasan Program antar OPD: pentingnya koordinasi lintas sektor dalam mencegah tumpang tindih program dan menciptakan efektivitas pelaksanaan kegiatan pembangunan. • Penguatan Integritas dan Pemahaman Regulasi Dalam aspek integritas dan kepatuhan hukum, peserta mendapatkan ceramah tentang Pemerintahan Dalam Negeri dan materi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Dua materi ini mempertegas bahwa tata kelola pemerintahan bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga moralitas dan kepatuhan terhadap regulasi. Melalui simulasi dan diskusi, peserta diajak memahami titik rawan korupsi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah serta strategi mitigasi berbasis sistem. [Belajar dari Praktik Inovatif: Studi Kasus PAD dan Desa OVOP] Retret ini juga memberi ruang pembelajaran dari lapangan melalui studi kasus inovasi pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peserta mempelajari bagaimana penggalian potensi lokal bisa meningkatkan PAD secara signifikan tanpa membebani masyarakat. ASN Pejabat Eselon II, III, dan IV juga melakukan kunjungan ke desa One Village One Product (OVOP), untuk menyaksikan langsung praktik inovasi ekonomi berbasis potensi lokal, sekaligus merefleksikan bagaimana pendekatan serupa bisa diterapkan di daerah masing-masing. [Visi Birokrasi NTT Masa Depan] Puncak kegiatan retret nantinya akan ditutup dengan ceramah bertema “Transformasi Birokrasi Menuju NTT Cerdas, Sejahtera, Sehat dan Berkelanjutan.” Ceramah ini memberikan arah dan harapan besar bagi ASN NTT untuk membangun birokrasi yang bukan hanya efisien, tapi juga mampu mendorong kesejahteraan rakyat. Dalam sambutannya, Kepala BKD NTT, Yosef Rasi, menegaskan bahwa kegiatan ini harus menjadi titik balik pembaruan sikap dan paradigma birokrasi. "ASN bukan hanya mengelola administrasi, tetapi harus hadir sebagai pelayan masyarakat yang aktif, inovatif, dan solutif," tegasnya. [Bukan Sekadar Retret, Tapi Titik Awal Perubahan] Retret ASN Pemprov NTT ini diharapkan tidak berhenti pada tataran wacana. Pasca kegiatan, peserta diharapkan membawa pulang semangat baru, menyusun rencana aksi konkret, serta mengimplementasikan pembelajaran dalam konteks kerja nyata di OPD masing-masing. Retret ini adalah awal dari komitmen kolektif menuju transformasi birokrasi NTT yang cerdas, bersih, dan berdampak langsung bagi masyarakat.(Oks). #retretasnntt #ayobangunntt